Laman

Rabu, 02 Maret 2016

Metamorfosis Kupu - Kupu



Metamorfosis Kupu – Kupu
 Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi yang menandai pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan secara fisik maupun struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan yang terlihat pada proses metamorphosis hewan disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel juga differensiasi sel tersebut dengan cara yang radikal dan dinamik. Beberapa serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata mengalami proses metamorfosis, yang biasanya (tapi tidak selalu) disertai perubahan habitat atau kelakuan.
Dari sekian banyak hewan yang ada di dunia ini, ada beberapa hewan yang hidupnya harus melewati beberapa tahapan berbeda sebelum menjadi dewasa. Tahapan tersebut bisa terlihat dari perubahan bentuk tubuh hewan. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah Katak, kupu-kupu dan Serangga.
Jenis-jenis Metamorphosis
1. Metamorphosis tidak sempurna (Paurometabola)


Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap pertumbuhan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. Metamorphosis tidak sempurna umumnya terjadi pada hewan jenis serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.

2. Metamorphosis sempurna (Holometabola)
Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan. Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Contoh proses metamorphosis sempurna terjadi pada
katak, lalat, nyamuk dan kupu-kupu. 

Suatu metamorphosis sempurna atau dikenal dengan istilah holometabola, yakni metamorfosisi yang perubahan bentuknya sangat berbeda dengan bentuk hewan dewasa. Salah satu hewan yang mengalami metamorphosis sempurna adalah kupu – kupu.
Pada proses perkawinan kupu-kupu, masing – masing kupu - kupu harus menemukan pasangannya terlebih dahulu untuk menemukan yang cocok. Seperti hewan lain, kupu-kupu jantan harus memastikan apakah kupu-kupu betina sudah dibuahi atau sudah hamil.  Sedangkan kupu-kupu betina akan melepaskan zat feromon untuk memberitahu kupu – kupu jantan bahwa mereka telah dibuahi.
Begitu pejantan menemukan kupu-kupu betina yang cocok, yaitu kupu-kupu dengan spesies yang sama,  mereka akan melakukan pekawinan. Sepasang kupu-kupu jantan dan betina yang sedang melakukan perkawinan akan bertengger di daun atau permukaan lainnya membawa ujung perut. Hal ini akan berlangsung selama beberapa jam hingga spermatophore atau sel sperma dari pejantan membuahi sel telur betina. Selama perkawinan mereka tidak akan terbang sampai perkawinan selesai. Begitu sel telur telah dibuahi, ia akan siap untuk bertelur. Setelah melakukan perkawinan dan telur telah dibuahi oleh pejantan, kupu-kupa betika akan bertelur.
  1. Telur
Seekor kupu-kupu betina dapat menghasilkan lebih dari 500 telur yang biasanya diletakkan pada daun atau cabang yang dekat dengan makanan larva. Ukuran telur ini sangat kecil, namun lain spesies lain ukuran telurnya, tetapi semua telur kupu-kupu berbentuk spiral, oval, bulat atau plat. kira-kira seukuran satu butir garam. Telur ini akan diletakkan di tampat yang aman dari sinar matahari, biasanya dibalik daun dengan cairan khusus seperti cairan perekat yang cepat mengeras Telur ini akan menetas dalam beberapa minggu atau bisa mencapai beberapa bulan tergantung jenis kupu-kupunya dan akan ditinggalkan begitu saja oleh induk kupu-kupu yang menghasilkan telur-telur tersebut. Setelah perkembangan embrio didalam telur, maka embrio akan siap keluar dari telur membentuk larva. Waktu yang dibutuhkan dari telur untuk menjadi larva berbeda-beda pada setiap jenis. Sebagai contoh misalnya pada jenis Graphium agamemnon membutuhkan waktu 5 – 7 hari, Troides hypolitus cellularis 8 –10 hari, sedangkan Papilio satapses membutuhkan waktu 4 –6 hari.
  1. Larva
Fase setelah telur menetas adalah menjadi larva (ulat).  Larva atau ulat yang menetas setelah beberapa minggu ini sangat rakus dalam mencari makan sehingga pada fase ini disebut dengan fase makan. Makanan pertama yang dimakan oleh ulat adalah sisa-sisa cangkang telurnya sendiri,karena terlur ulat mengandung banyak protein yang menunjang kehidupan ulat ketika masih di dalam telur. Selanjutnya, larva atau ulat ini akan terus menggerogoti setiap daun yang dilihatnya. Pertumbuhan ulat sangat cepat seiring dengan nafsu makannya yang terus bertambah. Hal ini dikarenakan ulat sedang mempersiapkan diri untuk menjalani tahap selanjutnya, yakni kepompong atau pupa.
Pada tahap berikutnya, larva ulat akan terus tumbuh semakin dewasa dan ukurannya juga akan membesar. Seiring dengan pertumbuhan ukuran tubuhnya, kulit larva tidak ikut tumbuh seperti hewan lainnya. Sehingga, ulat akan berganti kulit untuk melindungi badannya yang semakin membesar. Proses pergantian kulit atau molting ini akan berlangsung hingga 4 sampai 6 kali. Biasanya larva kupu-kupu mempunyai alat perlindungan dari serangan predator, yakni mengeluarkan osmeterium, yaitu semacam zat beracun yang berbau tidak enak melalui suatu alat seperti antena pada bagian kepala dari ulat tersebut. Setelah mencapai kedewasaan yang cukup, ulat akan mencari tempat aman untuk menjadi kepompong.
  1. Kepompong
Kepompong ini adalah pergantian kulit terakhirnya dan tidak akan berganti kulit lagi setelah mencapai tahap akhir berupa kupu-kupu. Ulat yang telah mengumpulkan banyak energi dengan memakan daun sebanyak-banyaknya ini, akan mulai menempel pada pohon dan mengeluarkan krisalis lembut atau anyaman benang halus yang nantinya akan menutupi seluruh bagian tubuhnya. Ada dua jenis kepompong pada kupu-kupu, yaitu kepompong yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh benang sutera dan jenis kepompong yang sebagian tubuhnya ditutupi oleh daun yang dibungkus dan dilekatkan oleh benang sutera. Setiap jenis mempunyai bentuk dan warna pupa yang berbeda.
Setiap jenis mempunyai bentuk dan warna pupa yang berbeda. Sebagai contoh misalnya Graphium agamemnon mempunyai pupa berwarna hiaju muda yang lambat laun akan berubah menjadi abu-abu, sedangkan pada Papilio satapses mempunyai pupa yang berwarna hijau kekuningan, yang lambat laun akan berubah menjadi coklat. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari pupa menjadi imago juga berbeda pada setiap jenis. Graphium agamemnon membutuhkan waktu 14 hari, Troides hypolitus cellularis 28 hari, sedangkan Papilio satapses membutuhkan waktu 14 hari.
Selama di dalam kepompong, larva akan melepaskan enzim yang akan mencerna seluruh bagian tubuhnya sendiri. Sehingga di dalam tubuh kepompong terdapat banyak zat nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Selama tahap ini, kepompong akan mengalami penghancuran diri. Sel embrio yang sudah ada pada tubuh ulat yang menjadi kepompong ini akan menggunakan nutrisi untuk membentuk jaringan tubuh yang berbeda. Sehingga dari transformasi ini akan terbentuk kaki, antena, sayap dan organ kupu-kupu lainnya. Peralatan ini adalah berupa sayap, antena untuk mencium, probosis (belalai) digunakan untuk mengisap atau memakan, dan kaki untuk bertengger.
4.      Kupu-kupu
kupu-kupu atau disebut juga fase imago adalah tahapan terakhir dari metamorfosis. Setiap jenis mempunyai umur imago yang berbeda-beda. Pada jenis Graphium agamemnon, umur imago bisa mencapai 50 – 59 hari, Troides hypolitus 9 - 10 hari, sedangkan Papilio satapses hanya berumur 13 - 14 hari. Pada tahap ini setelah kepompong menetas, kupu-kupu pun keluar dengan ukuran sayap yang kecil dan basah menempel pada cangkang. Kupu-kupu akan secara perlahan keluar dari cangkang kepompong  sambil dipompa oleh cairan hemolymph yang berfungsi untuk membantu pembesaran tubuh dan sayap kupu-kupu. Sayap kupu-kupu yang basah tersebut akan perlahan-lahan mengering. Sehingga seiring dengan pembesaran sayap kupu-kupu oleh cairan hemolymph, sayap tersebut juga akan mengering dan siap terbang setelah satu jam penetasan. Hingga akhirnya kupu – kupu dewasa mulai bisa terbang dan mengepakkan sayapnya.
Kupu-kupu ini memiliki aktivitas terbang dan makan dengan jalan menghisap madu dari bunga. Umumnya kupu-kupu dapat ditemukan hampir pada setiap habitat. Komponen habitat yang penting bagi kehidupan kupu-kupu adalah tersedianya vegetasi sebagai sumber makanan, sebagai tempat berlindung dari serangan predator atau gangguan lainnya, dan tempat untuk berkembang biak.


Jadi seperti itulah, proses lengkapnya metamorfosis kupu - kupu. Wah ternyata banyak ya prosesnya. Subhanallah, Semoga informasi diatas dapat membantu teman - teman...
Terima kasih sudah mampir ke blog saya..