A. Tujuan :
1)
Mengamati
struktur sel hewan dan tumbuhan
2)
Membedakan
struktur sel hewan dan tumbuhan
3)
Mengidentifikasi
struktur fungsi organel sel
B. Dasar
Teori :
Sel merupakan organisasi terkecil
dari materil yang mengandung kehidupan. Beberapa ahli biologi mengatakan adanya
kehidupan didalam suatu partikel yang lebih kecil dari sel yang terkecil di
sebut virus.
Bentuk sel ada yang pipih,
memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedang ukuran dari sel pada umumnya
microskopis. Pada manusia diameter rata-rata kira-kira 10ยต, namun pada sel-sel
telur yang belum memulai perkembangan, merupakan sel tungal yang biasanya
terlihat dengan mata biasa.
Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, yang teramati pertama
kali adalah sel gabus (Querqus subber). Struktur yang tampak adalah
bentuk kotak. Hasil penelitian sel dilanjutkan oleh Matheas J Schleiden dah
Theodor Schwan tahun 1838, mengamati sel hidup dan ternyata struktur sel tidak
hanya kotak, dan di dalam sel terdapat suatu cairan yang kemudian penelitian
tentang sel dilanjutkan. Hasilnya di dalam cairan sel terdapat organel yang
memiliki fungsi tertentu. Organel tersebut adalah inti, mitokondria, ribosom,
reticulum endoplasma, badan golgi, lisosom, sentrosom, plastid, dsb. Setiap
organel memiliki fungsi tertentu.
C.
Alat dan Bahan :
No.
|
Nama
Alat
|
Gambar
|
|
1.
|
Mikroskop
|
|
|
2.
|
Kaca preparat
|
|
|
3.
|
Kaca penutup
|
|
|
4.
|
Silet
|
|
|
5.
|
Pinset
|
|
|
6.
|
Batang korek api
|
|
|
7.
|
Metilin Biru
|
|
|
8.
|
Kertas Hisap
|
|
|
9.
|
Pipet
|
|
|
10.
|
Larutan
Gula
|
|
|
11.
|
Air
|
|
No.
|
Nama Bahan
|
Gambar
|
|
1.
|
Gabus
( empulur ketela pohon )
|
|
|
2.
|
Rhoeo
Discolor
|
|
|
3.
|
Bawang
Merah
|
|
|
4.
|
Epitel
Rongga Mulut
|
|
D.
Langkah Kerja :
1. Pengamatan
Sel Gabus
a.
Menyiapkan Mikroskop untuk
pengamatan
b.
Menyiapkan sel gabus dengan cara berikut :
1) Menyayat tipis gabus dengan menggunakan silet yang tajam.
2) Meletakkan sayatan gabus diatas kaca preparat.
3) Menutup
dengan kaca penutup.
4) Kemudian diletakkan diatas meja objek mikroskop.
5) Melakukan pengamatan dengan perbesaran 10x10 Menggunakan
mikroskop
6) kemudian menggambar sel yang diamati.
2. Pengamatan
sel – sel daun Rhoeo Discolor
1.
Menyiapkan daun rhoe discolor.
2.
Menyayat setipis mungkin menggunakan
silet.
3.
Setelah menemukan sayatan tertipis,
Meletakan bagian sayatan daun rhoe
discolor tersebut pada kaca preparat. Setelah itu Ditetesi air secukupnya dan ditutup
menggunakan kaca penutup.
4.
Meletakan preparat Rheo Discolor pada
meja objek mikroskop.
5.
Mengamati susunan sel pada preparat
tersebut dan Menggambar hasil pembesaran sel
6.
Setelah itu, mengambil kaca preparat
dari mikroskop dan menetesinya dengan larutan gula disamping kanan dan
bersamaan dengan meletakkan kertas hisap disamping kiri.
7.
Kemudian, kembali diletakkan di
mikroskop dan mengamatinya.
8.
Menggambar hasil pembesaran sel,
dengan memotretnya ataupun menggambar.
3. Pengamatan
sel – sel pada Bawang Merah
a.
Menyiapkan Mikroskop untuk
pengamatan
b. Menyiapkan
preparat sel tumbuhan dengan cara
berikut :
1) Memotong umbi lapis bawang merah secara membujur.
2) Mengambil selapis umbi bawang merah.
3) Kemudian melepaskan lapisan epidermis bagian dalam dengan menggunakan pinset/kuku (didapatkan selembar lapisan putih)
4) Memotong kecil lapisan epidermis tersebut dan meletakkan
diatas kaca preparat.
5) Menetesi kaca preparat dengan air.
6) Menutupnya dengan kaca penutup.
7) Melakukan pengamatan dengan perbesaran 10x10 Menggunakan mikroskop
8) Kemudian menggambar sel yang diamati.
9) Setelah itu, mengambil kaca preparat dari
mikroskop dan menetesinya dengan larutan
gula disamping kanan dan bersamaan dengan meletakkan kertas hisap disamping
kiri.
10) Kemudian, kembali diletakkan di mikroskop dan
mengamatinya.
11) Menggambar hasil pembesaran sel, dengan
memotretnya ataupun menggambar.
4. Pengamatan
Jaringan Epitel Pada Mulut
a.
Menyiapkan Mikroskop untuk
pengamatan
b. Menyiapkan
preparat sel tumbuhan dengan cara
berikut :
1) Mengambil sel epitel dengan cara menggoreskan lapisan bagian
dalam pipi dengan menggunakan batang korek api.
2) Meletakkan hasil goresan di atas kaca preparat.
3) Menetesi kaca preparat dengan air.
4) Mengamati menggunakan mikroskop
5) Setelah itu mengambar sel yang diamati
tersebut, setelah selesai ambil kaca preparat.
6) Menetesi larutan metilin biru disamping kanan dan kertas hisap
disamping kirinya secara bersamaan
7) Setelah larutan metilin biru menyebar
diatas kaca preparat meletakkan lagi kaca preparat ke mikroskop
8) Melakukan pengamatan dengan perbesaran 10x10 Menggunakan mikroskop
9) Kemudian menggambar sel yang diamati.
E.
Hasil Pengamatan :
sayatan gabus pada batang singkong
Bawang merah sebelum Bawang
merah setelah ditetesi larutan
Ditetesi air gula gula
daun Rhoe discolor pada air daun Rhoe discolor pada larutan gula
Sel epitel Rongga Mulut sebelum Epithel pipi,
pewarnaan metilen biru.
ditetesi metilin biru Tampak
inti di tengah sel berwarna biru dan organel sel tidak tampak.
F.
Bahan Diskusi :
1. Sel
– sel Rhoeo discolor adalah contoh sel tumbuhan, sedangkan sel epithelium
adalah contoh dari sel hewan. Bandingkan sel – sel tersebut dengan gambar sel
hewan maupun sel tumbuhan yang terdapat pada literature, sama atau berbeda? Apa
sebabnya?
Sel hewan dan sel tumbuhan berbeda,
alasannya
·
Sel Hewan
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
* memiliki lisosom
·
Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
* tidak memiliki lisosom
2. A. ada berapa sel yang menyusun jaringan
gabus, jaringan epitel, dan daun Rhoeo
Discolor
1.
|
DaunRhoco discolor
|
|
2.
|
Jaringan epitel
|
Inti sel
Membram sel
Sitoplasma
|
3.
|
Gabus Singkong
|
|
B. adakah
makhluk hidup yang tubuhnya terdiri dari satu sel? Berikan contohnya!
Ada, contohnya Cyanobacteria, Bakteri, Paramecium, Amoeba
3. A. apa sebabnya pada sel gabus tidak terdapat
plasma sel?
Sel
gabus merupakan tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena sudah tidak
memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga ruang selnya tampak kosong. Struktur sel mati
adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati
dan hanya mempunyai dinding sel untuk
membatasi sel satu dengan sel yang lainnya
B. dengan
memperhatikan ada tidaknya plasma sel pada sel-sel yang kamu amati, pengetahuan apa yang dapat kamu
dapatkan?
Pada sel – sel yang
diamati terdapat plasma sel, berbeda dengan sel mati seperti
pada gabus batang singkong, pada sel tersebut tidak ada plasma sel. Dapat
disimpulkan Sel hidup bukanlah berisi kamar kosong
melainkan berisi sitoplasma. Sedangkan sel mati merupakan kamar kosong yang tak
berisi apa-apa
4. Perhatikan
kembali hasil pengamatanmu tentang sel-sel Hydrilla!
a. Bagaimana
arah gerak plasma selnya?
Gerak
endonom adalah gerak yang terjadi secara spontan dan tidak diketahui
penyebabnya/tidak memerlukan rangsang dari luar. Gerak
endonom disebut juga gerak otonom atau gerak spontan. Rangsang pada
gerak endonom diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contoh : Gerak
pertumbuhan daun dan gerak aliran/rotasi sitoplasma(siklosis) pada sel-sel daun
Hydrilla verticillata yang diketahui dari gerak sirkulasi klorofil di dalam
sel, serta membantu aliran siklus (melingkar). plasma sel arah geraknya membentuk
lingkaran secara tetap, gerakan rotasi ini terjadi pada sel-sel yang mempunyai
vakoula berukuran besar gerak ini disebut gerak rotasi.
b. Gerak
tersebut diamati apa?
Diamati
oleh gerak sirkulasi klorofil didalam sel yang membuat aliran siklus melingkar.
Gerak ini dapat diamati melalui mikroskop dengan tampaknya gerakan kloroplas. Serta
diamati, nukleus (inti sel) yang berukuran kecil.
c. Sebutkan macam-macam gerak yang lain yang terdapat
dalam plasma sel!
Gerak
Sirkulasi
Gerak sirkulasi merupakan gerakan yang arahnya tampak tidak menentu, tidak beraturan. Gerak sirkulasi dapat diamati pada sel-sel tumbuhan yang mempunyai vakoula yang berukuran kecil.
Gerak Rotasi
Gerak rotasi adalah gerakan plasma sel yang arahnya membentuk lingkaran secara tetap, gerakan rotasi ini terjadi pada sel-sel yang mempunyai vakoula berukuran besar. Jika diamati, nukleus (inti sel) yang berukuran kecil seringkali terpengaruh letaknya oleh gerak melingkar ini.
Gerak sirkulasi merupakan gerakan yang arahnya tampak tidak menentu, tidak beraturan. Gerak sirkulasi dapat diamati pada sel-sel tumbuhan yang mempunyai vakoula yang berukuran kecil.
Gerak Rotasi
Gerak rotasi adalah gerakan plasma sel yang arahnya membentuk lingkaran secara tetap, gerakan rotasi ini terjadi pada sel-sel yang mempunyai vakoula berukuran besar. Jika diamati, nukleus (inti sel) yang berukuran kecil seringkali terpengaruh letaknya oleh gerak melingkar ini.
G. Pembahasan :
Sel adalah suatu
susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel terjadi
berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas,
berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel
disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel
tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel
mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma
telah mati (mengering).
Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma
yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom,
retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.Dengan menggambar dan memberikan
nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada
sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, vakuola, dan plasmodesmata yang tidak
dimiliki sel hewan. Nama-nama organel yang ada pada sel tumbuhan adalah sebagai
berikut:
a. Dinding sel
b. Membran sel
c.
Ribosom
d. Sitoplasma
e. Sentrosom
f.
Badan golgi
g. Mitokondria
h. Amylosplast
i.
Nukleus
j.
Nukleolus
k.
Membran nukleus
l.
Retikulum endoplasma
m. Kloroplas
n. Vakuola
o. Plastida
p. Plasmodesmata
Pada sel mati, tidak terdapat inti sel hanya
terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Selain itu bentuknya
seperti segi lima atau segi enam. Sementara pada sel hidup (bawang
merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki,
inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun
miring, terdapat cairan dalam sel bawang merah yang merupakan cairan inti
(nukleoplasma), memiliki cairan didalamnya dan ada aktifitas yang terjadi
didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel Berwarna merah muda pada bagian selnya karena
mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Dan pada epitel, mempunyai tiga
bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Bentuk sel bawang merah
dan bawang putih hampir sama. Begitu juga strukturnya. Perbedaannya, jika sel
bawang merah berwarna merah muda, sel bawang putih tidak berwarna.
Sel pada bawang merah mempunyai peran yang cukup
penting bagi kelangsungan hidup. Sementara pada sel mati( gabus batang
singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan. Berdasarkan hasil pengamatan pada
sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut
yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang
meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida berfungsi untuk
fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk
pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida
biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termasuk amiloplas dan
elaioplas), atau kromopas.
Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut :
Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Jaringan Epidermis adalah jaringan yang
terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan
Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.
Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi
untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan
informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA.
Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan
membran dalam (membran nukleo-plasmik).
Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat
atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.
Rhoe mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel
yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama
jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Berbentuk segi enam, jarak antar dinding sel
berdekatan atau menyatu. Memiliki pigmen warna ungu. Pertumbuhan dari tanaman
ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua
yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan
meristem dan jaringan yang permanen.
Pada gambar di atas,
ada beberapa organel daun Rhoe discolor yang terlihat di bawah
mikroskop yaitu :
- Dinding Sel
- Epidermis
- Stomata
- Sel penjaga
Fungsi dari masing-
masing organel yang ada pada sel Daun Rhoe discolor adalah :
Dinding Sel,
adalah struktur di
luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar.
Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya
berbeda.
Jaringan Epidermis,
yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji .
Stomata,
adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang
berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan
epidermis.
Fungsi stomata: Sebagai jalan masuknya CO2
dari udara pada proses fotosintesis, Sebagai jalan penguapan
(transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel Penjaga,
sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
H. Kesimpulan :
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan
membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil
suatu kesimpulan yaitu :
1. Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan.
- Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
- Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
4.
Pada sel hewan bentuk sel tidak
tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membrane sel dapat bergerak
dengan bebas.
5.
Pada tumbuhan memiliki bentuk yang
tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.
6.
bahwa semua makhluk hidup itu
disusun oleh berbagai macam sel yang saling berhubungan. Setiap sel mempunyai
fungsi tersendiri, ini menunjukkan betapa pentingnya sel bagi makhluk hidup,
selain itu sel memiliki struktur atau bentuk yang berbeda-beda seperti pada sel
hewan dan sel tumbuhan.
7. Sel
tumbuhan dan sel hewan sama-sama memiliki sitoplasma dan inti sel.